Tentara Filipina diperintahkan untuk mendapatkan vaksin Covid-19

Tentara yang paling berisiko terpapar virus akan diprioritaskan.

Manila (AFP) – Tentara Filipina akan diminta untuk mendapatkan vaksinasi terhadap virus corona, kata militer pada Kamis (25 Februari), ketika negara itu bersiap untuk menerima dosis pertama dan memulai inokulasi.

Tekanan meningkat pada pemerintah Presiden Rodrigo Duterte untuk memulai peluncuran vaksin yang tertunda, di tengah tuduhan para pejabatnya telah ceroboh dalam pengadaan dan pengiriman jab.

Sumbangan Beijing sebesar 600.000 dosis vaksin Sinovac akan tiba pada hari Minggu, kata kedutaan besar China di Manila pada hari Kamis. Militer seharusnya menerima 100.000 dosis tersebut.

Pengumuman itu muncul beberapa hari setelah regulator obat Filipina memberikan persetujuan darurat kepada CoronaVac meskipun ada keraguan luas atas keamanan dan efektivitasnya. Masih belum jelas siapa yang akan menerima suntikan pertama – atau bahkan kapan.

Duterte mengatakan dia ingin tentara menjadi yang pertama diinokulasi, tetapi otoritas kesehatan mengatakan pada hari Kamis bahwa alokasi dan peluncuran masih “dievaluasi”.

Yang pasti adalah anggota militer pada akhirnya akan divaksinasi – apakah mereka menginginkannya atau tidak. “Untuk diinokulasi atau tidak bukanlah pilihan bagi anggota Angkatan Bersenjata Filipina. Ini adalah tugas,” kata juru bicara Mayor Jenderal Edgard Arevalo.

Vaksin akan gratis tetapi jika tentara ingin memilih merek yang tidak ada dalam persediaan militer maka mereka harus membayarnya, tambah Jenderal Arevalo. Mereka yang menolak untuk disuntik dapat didisiplinkan.

Tentara yang paling berisiko terpapar virus akan diprioritaskan dan harus mengambil vaksin yang tersedia pada saat itu, bahkan jika itu adalah CoronaVac. Itu lebih baik daripada “tidak memiliki perlindungan sama sekali”, katanya.

Perintah itu muncul setelah pejabat Pentagon mengatakan sekitar sepertiga tentara AS menolak vaksin virus corona, ketika pemerintah mengetuk pasukan untuk membantu inokulasi nasional.

CoronaVac adalah vaksin ketiga yang disetujui untuk penggunaan darurat di Filipina. Tetapi Food and Drug Administration mengatakan itu tidak direkomendasikan untuk petugas kesehatan karena kemanjurannya yang relatif rendah.

Meskipun uji coba di Turki menemukan CoronaVac 91,25 persen efektif, uji coba lain yang lebih kuat di Brasil menunjukkan tingkat kemanjuran hanya sekitar 50 persen.

Pemerintah sedang dalam pembicaraan dengan tujuh pembuat vaksin, termasuk Sinovac, dengan harapan mendapatkan dosis yang cukup untuk menginokulasi 70 juta orang – sekitar 60 persen dari populasi – tahun ini. Tetapi sebagian besar pasokan diperkirakan tidak akan mulai tiba sampai paruh kedua.

DENGARKAN PODCAST ASIAN INSIDER

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *