CAPE TOWN (REUTERS) – Afrika Selatan bertujuan untuk memvaksinasi sekitar 1,1 juta orang terhadap Covid-19 pada akhir Maret saat meningkatkan program imunisasinya, Menteri Kesehatan Zweli Mkhize mengatakan pada Kamis (25 Februari).
Berbicara kepada parlemen, Mkhize juga mengatakan pihak berwenang mungkin harus menginokulasi lebih dari target awal mereka yaitu 40 juta orang untuk mencapai kekebalan kelompok.
Negara itu, yang terpukul jauh lebih keras oleh pandemi daripada yang lain di Afrika, mulai meluncurkan vaksin Johnson & Johnson (J&J) minggu lalu dalam sebuah studi penelitian yang menargetkan petugas kesehatan. Ia berharap untuk segera menerima dosis vaksin Pfizer.
Mkhize mengatakan sejauh ini lebih dari 32.000 petugas kesehatan telah diberi suntikan J&J.
Sebelumnya, Afrika Selatan mengatakan telah mengamankan 20 juta dosis dari Pfizer dan 9 juta dari J&J.
Tetapi Mkhize mengatakan angka-angka itu hanya “membuka negosiasi” dan volume akhir kemungkinan akan berbeda. Setelah selesai, kami akan segera mengumumkan nomor baru,” katanya.
Pihak berwenang memperkirakan bahwa, untuk memastikan kekebalan kawanan populasi, setidaknya 40 juta orang perlu divaksinasi.
Namun, “ketika kami melanjutkan diskusi kami, tampaknya kami mungkin harus melakukan lebih dari 40 juta,” kata Mkhize kepada majelis tinggi parlemen.
Mkhize, seorang dokter medis terlatih, mengatakan pada hari Selasa bahwa penasihat pemerintah telah mengelompokkan vaksin Covid-19 ke dalam tiga kategori dan yang dipertimbangkan untuk “segera digunakan” adalah suntikan J&J, Pfizer dan Moderna.
Presentasi kementerian kesehatan pada hari Kamis mengatakan “lisensi penuh” melalui regulator obat-obatan lokal SAHPRA untuk vaksin J&J bisa memakan waktu “beberapa bulan”.
Afrika Selatan telah mencatat sekitar 1,5 juta kasus Covid-19 dan 49.500 kematian hingga saat ini, masing-masing lebih dari sepertiga dan hampir setengah dari total Afrika.