Mengikuti jejak raksasa teknologi Google dan Facebook, Yahoo telah menerbitkan laporan pertamanya yang merinci permintaan yang didapatnya dari Pemerintah untuk mengungkapkan informasi pengguna. Pemerintah Singapura membuat permintaan pada 189 akun individu dalam enam bulan pertama tahun ini, kata Yahoo dalam sebuah laporan yang diterbitkan akhir pekan lalu. Yahoo menambahkan bahwa permintaan data pemerintah umumnya dibuat sehubungan dengan investigasi kriminal.
Perusahaan memenuhi 59 persen dari permintaan ini. Ia juga mengungkapkan bahwa dari semua permintaan Pemerintah yang diterima, itu mengungkapkan “data non-konten” di 73 atau 53 persen dari permintaan. Data tersebut terdiri dari item seperti informasi yang diambil pada saat pendaftaran dan termasuk nama, lokasi, dan alamat IP, detail login, dan informasi penagihan. Informasi transaksional lainnya seperti siapa e-mail yang dikirim ke dan diterima dari juga disertakan.
Dalam dua contoh, Yahoo merilis data rinci kepada pemerintah Singapura. Ini termasuk teks dalam email dan layanan Messenger, gambar di situs berbagi foto, Flickr, dan bahkan detail acara Yahoo Calendar.
Dari 17 negara yang terdaftar oleh Yahoo, jumlah permintaan tertinggi berasal dari pemerintah AS, yang menuntut agar perusahaan menyerahkan data lebih dari 40.000 pengguna. Pemerintah Inggris mencari data pada 2.832 akun, sementara pihak berwenang Australia meminta data pada sekitar 800 akun.