Paris (AFP) – Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan pada hari Minggu bahwa para menteri Liga Arab telah sepakat pada pembicaraan di Paris bahwa Suriah melewati “garis merah global” dalam dugaan serangan senjata kimia.
Kerry mengatakan sejumlah negara Arab bersedia menandatangani pernyataan yang disepakati oleh 12 negara G20 yang menyerukan reaksi terhadap dugaan serangan itu, dan bahwa mereka akan membuat pengumuman dalam 24 jam ke depan.
“Kita semua setuju, tidak satu pun pembangkang, bahwa penggunaan senjata kimia Assad yang menyedihkan … melintasi garis merah global internasional,” kata Kerry kepada wartawan setelah pembicaraan.
“Hari ini kami membahas langkah-langkah yang mungkin dan perlu yang dapat diambil,” katanya.
“Sejumlah negara segera menandatangani perjanjian G20,” kata Kerry, menyebut Arab Saudi sebagai salah satunya.
“Saya tidak akan menyebutkan nama negara-negara lain hanya karena kami sepakat dalam pertemuan mereka akan kembali dan membuat pengumuman sendiri, yang akan mereka lakukan dalam 24 jam ke depan,” kata Kerry.
“Semua orang mengerti bahwa keputusan harus dibuat dalam 24 jam ke depan.”
Kerry bertemu dengan Menteri Luar Negeri Saudi Saud al-Faisal, yang katanya telah menjelaskan dukungan negaranya untuk aksi militer.
“Mereka telah mendukung pemogokan dan mereka telah mendukung mengambil tindakan,” kata Kerry.
Menteri Luar Negeri Qatar Khaled al-Attiyah mengatakan dugaan serangan pada 21 Agustus membuat rezim Bashar al-Assad beralih dari perang konvensional ke “senjata pemusnah massal”.
“Jika masyarakat internasional benar-benar ingin melindungi perdamaian dan keamanan internasional, ia tidak bisa diam sementara orang-orang tak bersenjata diserang dengan senjata-senjata ini,” katanya.
“Kami di Qatar mendukung pernyataan 12 dari G20,” kata Attiyah.
“Kami menyerukan negara-negara lain untuk campur tangan untuk melindungi rakyat Suriah dari apa yang mereka alami.”
Ditanya tentang apakah Qatar akan secara langsung berkontribusi pada aksi militer di Suriah, dia berkata: “Qatar saat ini sedang belajar dengan teman-temannya dan PBB apa yang bisa diberikannya untuk melindungi rakyat Suriah.”
Pembicaraan hari Minggu mempertemukan para pejabat dari Liga Arab, Bahrain, Mesir, Yordania, Kuwait, Maroko, Palestina, Qatar, Uni Emirat Arab dan Arab Saudi.