Meski begitu, dia dan suaminya menolak untuk pergi.
Sementara penembakan di Kharkiv telah berkurang drastis karena pasukan Rusia telah mundur, “mereka belum cukup terdorong mundur bagi kita untuk diyakinkan,” katanya.
“Kami masih dalam jangkauan (artileri). Perang belum berakhir.
“Saya takut untuk kembali. Kharkiv baru saja ditembaki kemarin. Kita bisa mendengar ledakan di siang hari. Beberapa tetangga mencoba tidur di rumah mereka tetapi kembali ke metro,” kata Talpa.
“Tidak ada yang lebih aman daripada metro. Bahkan ruang bawah tanah tidak aman,” tambahnya.
Tetapi manajer stasiun Yulia Fedianina, 33, mengatakan bahwa “orang-orang harus pergi sehingga kami dapat menggunakan metro lagi”.
“Tidak mungkin memindahkan beberapa orang tanpa bantuan psikologis,” tambahnya.
Gennadiy, seorang pensiunan berusia 72 tahun, adalah salah satu dari mereka yang menolak untuk pergi.
“Tidak ada tempat yang aman di Ukraina. Sekarang tenang tetapi tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi besok,” kata Gennadiy, yang menolak memberikan nama keluarganya.
“Tidak ada yang pernah terluka di dalam metro tetapi orang-orang meninggal di luar. Kami ingin menyelamatkan hidup kami,” kata pensiunan, yang telah tinggal di stasiun bersama istrinya sejak 24 Februari.